Matthew manning dan kekuatan misterius
Ketika gangguan pertama dimulai, di bulan februari 1967, matthew manning baru berumur 11 tahun.dia dan orangtuanya waktu itu tinggal di sebuah rumah di Cambridge , inggris. Rumah itu tidak aneh atau berhantu dan,relative baru, tidak mempunyai catatan pernah dihantui. Tetapi suatu pagi, Derek manning, ayah matthew, melihat sesuatu yang aneh: sebuah mangkuk perak besar dengan tutup yang selalu diletakan di rak kayu tertentu terlihat tergeletak dilantai. Dia mengembalikannya ke tempatnya, dan keesokan harinya mangkuk itu tergeletak di lantai lagi. Pemindahan yang aneh ini berlangsung berhari-hari. Anak-anak menyangkal telah melakukan pemindahan mangkuk tersebut, jadi suatu malam pak manning dengan hati-hati menaburkan bedak di rak dan sekitarnya, berpendapat bahwa jejaknya dapat menunjukan siapa pelakunya.
Sejumlah hal aneh lainnya mulai terjadi, walaupun tidak ada hal yang spektakuler. Benda-benda ditemukan tidak seharusnya dan tidak di tempat benda itu terlihat terakhir kalinya. Lama-lama pak Manning menjadi bingung dan cukup terganggu sehingga memanggil polisi.mereka memberi saran kepadanya, dengan ketenangan berpikir angkatan kepolisian, untuk menghubungi Cambridge psychical research society. Sekertaris dari perkumpulan itu, Dr. A.R.G. Owen, menceritakan kepada pak manning bahwa tampaknya itu adalah pekerjaan poltergeist dan tampaknya tidak ada cara untuk menghilangkannya.
Sementara itu gangguan menjadi lebih parah. Matthew manning menguraikannya beberapa tahun kemudian kedalam bukunya yang berjudul the link:
Selalu benda-benda yang bergerak adalah hiasan yang ringan, kursi, peralatan makan, asbak, keranjang, piring, maja kopi yang kecil, dan sejumlah benda lain. Tetapi tak satupun yang pernah pecah atau tumpah…
Ketika manifesttasi fisiknya meningkat, rumah itu mulai menghasilkan ketukan dan bunyi berkeriut yang tidak menentu dan tidak terduga. Suara itu bervariasi dari sekedar ketukan sampai suara seperti batu kecil yang dilemparkan ke jendela, dan itu berlangsung sepanjang malam di segala bagian rumah.
Dr. Owen datang untuk menyelidiki fenomena itu. Dan dia bersma dengan pak manning menempatkan diri di dalam rumah dengan harapan dapat melihat ada benda yang sedang dipindahkan oleh kekuatan yang tidak terlihat. Mereka tidak pernah berhasil, walaupun benda-benda di rumah tetap berpindah tempat. Kemudian Dr. owen memberi tahu pak manning bahwa tampaknya sering ada hubungan antara aktivitas poltergeist dengan anak remaja. Ketiga anak manning dikirimkan untuk tinggal sementara di rumah family, dan pemindahan barang secara misterius segera berhenti.
Tetapi, hanya selama matthew jauh dari rumah. Ketika dia kembali, fenomena aneh itu mulai lagi. Dan kali ini lebih kuat. Sekarang, perabotan yang besar di pindahkan dan di putar balikkan. Perlahan-lahan, tampaknya kekuatan itu melemah. Matthew pindah ke asrama sekolah. Untuk sementara waktu poltergeist tampaknya berakhir.
Ketenangan itu tidak sebenarnya. Di hari natal 1970, matthew mendengar suara menggores kayu di di panel kayu dalam kamarnya dan suara langkah di luar jendelanya. Dia pindah lagi ke asrama sekolah, dan disana benda-benda tetap tenang. Tetapi kalau dia pulang ke rumah, gangguan itu mulai lagi. Dan kali ini mulai bersifat jahat.
Saya barbering di tempat tidur [tulis matthew] ….. dan saya berbaring dengan gelisah . . . . tiba-tiba saya mendengar suara menggaruk datang dari arah lemari, yang berlanjut hingga 30 detik. Setelah mendengarkannya sejenak, saya menyalakan lampu dan melihat dengan ketakutan lemari itu beringsut dari dinding kea rah saya. Ketika lemari itu berhenti, posisinya sudah bergerak sekitar 18 inci. Saya mematikan lampu dan hamper seketika tempat tidur saya bergetar dengan hebat ke depan dan ke belakang. Saya sekarang terlalu takut untuk bergerak dan saya berbaring dalam antisipasi apa pun yang mungkin terjadi kemudian. Getaran itu berhenti. Dan saya merasa bagian bawah tempat tidur saya naik dari lantai sampai saya perkirakan satu kaki. Ujung kepala tempat tidur kemudian naik 2 atau 3 inci, dan oada waktu yang sama tempat tidur didorong ke tengah ruang dan akhirnya diletakan dengan membentuk sudut dengan dinding.
Amat ketakutan, matthew pergi ke kamar orang tuanya dan meringkuk di kantong tidur. Selanjutnya malam itu berlalu dengan damai. Tetapi begitu keluarga itu tebangun keesokan harinya, mereka melihat rumahnya kacau balau:
Ruang pertama yang kami lihat adalah ruang makan. Seolah-olah ada bom yang meledak disitu. Kursi-kursi terbalik atau tidak ada dalam ruang, meja tidak lagi berdiri di kakinya, dan semua hiasan pernak-pernik bertebaran di seluruh ruangan dan lantai. Keadaan ruamg tamu sama saja. Demikian juga setiap ruang lain di lantai bawah dalam rumah. Meja dan Kursi ditumpuk menjadi satu, gambar dikeluarkan dari bingkainya, dan beberapa benda serta peralatan makan hilang.
Dalam beberapa hari berikutnya pola itu diulangi tetapi dengan pemutaran baru: kolam air muncul dilantai di seluruh rumah. Dan coret-coretan anak mengotrori dinding. Pada puncak serangan hebat dengan kata-kata “Matthhew hati-hati” ditemukan.; dan sekarang, keluarga itu melihat benda-benda bergrak tanpa penggerak yang terlihat. Bahkan terbang di udara dan membelok 90 derajat. Dan bila mereka meminta benda spesifik bergerak kea rah tertentu, poltergeist biasanya menuruti.
Kali ini matthew kembali ke sekolah, poltergeist menyertainya. Mula-mula mewujudkan diri hanya pada kamarnyadan kemudian menjungkirbalikan perabot dan membuat kolam air di seluruh asrama. Benda-benda dilemparkan dengan keras ke arah seseorang. “seperti akan menubruk orang itu, kemudian membelok pada suatu sudut, sebelum mengenainya, atau mengenainya dengan sedemikian lembut hingga nyaris tak terasa.” Perempuan pengurus sekolah mencatat pengalamannya sendiri mengenai fenomena aneh.
Dalam raung tamu saya, saya mungkin duduk diam mungkin menjahit, kadang-kadang mendengarkan radio, ketika tiba-tiba saya terperangkap dalam kedinginan, dan hujan es batu turun dari langit-langit. Beberapa malam mungkin potongan-potongan kayu kecil jatuh di pangkuan saya.
Pada kira-kira matthew menemukan apa yang tampaknya merupakan cara menyalurkan energy poltergeist kea rah lain. Dia mulai, pertama kali, melakukan percobaan dalam menulis otomatis dan kemudian, dalam melanjutkan aktivitas itu, membuat sederetan gambar yang indah. Dia tak mengerti, katanya kemudian. Apakah ini sepenuhnya produk dari pikirannya atau apakah mungkin kadang-kadang dia berfungsi sebagai mediumbagi semua wujud lain mengekspresikan diri mereka sendiri. Dugaannya dalah bahwa mungkin 5% dari tulisan otomatisnya mungkin dapat dikatakan sebagai pesan dari orang yang sudah meninggal. Apapun kebenarannya, ketika matthew mulai aktivitas ini fenomena poltergeist ini mulai menghilang, kemudian akhirnya berhenti. Matthew meneruskan percobaannya dan dikatakan berhasil mengembangkan sejumlah kemampuan psikis yang meyankinkan di bidang ESP (indra keenam) dan psikokinesis
(matthew manning, the link, dari berbagai bagian; Q.scott rogo, the poltergeist experience, pp.261-68)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar